Senin, 10 Januari 2011

karena Cinta

KARENA CINTA

“Aku ingin memutuskan pertunangan kita, Dee” kalimat itu meluncur lancar dari mulut Andre tanpa sedikit pun rasa bersalah.
“Apa..Kamu ingin berpisah denganku?!” Dee memekik. Memutuskan pertunangan yang sudah berjalan selama 6 tahun,. Ini bunuh diri namanya.
“Ya, dan keputusan ini sudah aku pikirkan dengan matang.”
“Ya, tapi apa salahku sehingga kamu ingin memutuskan pertunangan ini. Bukankah kita sudah sepakat akan menikah tahun depan?” Mata Dee mulai memanas. Hatinya terasa tercabik-cabik. Tapi wajah Andre tetap tenang seolah ini bukan masalah besar.
“Kamu tidak bersalah. Aku yang bersalah karena telah membiarkan hal ini terjadi.”
“Apa yang salah, sayang?” Dee berusaha untuk menenangkan diri.
“Please, Dee. Jangan panggil aku seperti itu. Karena hanya akan menyakiti kita berdua.”Dee semakin sakit hati mendengar penolakan kata ‘ sayang ‘ yang biasanya dia ucapkan pada Andre. Akhirnya Dee memilih diam untuk mendengar alasan Andre.
“Aku berhubungan dengan seorang wanita, Shakira. Dia rekan sekerjaku. Kami sudah dua bulan memutuskan pacaran. Maafkan aku, Dee. Selama dua bulan ini aku telah mengkhianatimu.” Tangan Andre menyentuh tangan Dee, berulang-ulang tangan Dee diciuminya.
“Mungkin aku memang tidak secantik wanita yang kamu impikan, Dre. Tapi apakah aku layak menerima penghinaan ini? Tapi sudahlah, Dre. Jika kamu memang memilihnya, aku akan pergi.”Dee menarik tangannya dari genggaman Andre lalu beranjak pergi membawa rasa sakit yang tak terhingga.
***


“Mom, ijinkan aku pergi ke Canada. Kesempatan ini jangan disia-siakan, ini kesempatan aku untuk mendapatkan S2 di tempat yang bagus.” Pinta Dee pada Mom.
“Dee, kamu sudah memutuskan untuk tidak ikut beasiswa ini. Apakah karena sakit hati pada Andre kamu merubah rencana itu ?”Tanya Mom bijak. Mom pasti tahu benar apa yang dirasakan Dee. Ya, karena Andre, dia memutuskan pergi ke Canada.
“Jangan pergi sayang, jika hanya itu alasannya. Mom pikir ini tidak bijaksana bagi dirimu sendiri. Mom akan mengijinkan kamu pergi jika memang ini memang betul-betul keinginanmu, bukan untuk sebuah pelampiasan.”
“Mom, aku harus pergi. Aku tidak mau larut dalam kesedihan ini.”
“Dee, mungkin Andre memang bukan jodoh yang baik untukmu. Sebab itu dengan alasan apa pun Tuhan telah memisahkan kalian berdua.” Mom berusaha menghibur Dee. Lalu Dee menangis di pangkuan Mom. Dee begitu terpukul atas kejadian ini. Rasa kehilangan Andre membuatnya tidak yakin kalau dirinya masih hidup. Rasanya separuh dari nyawanya telah terbang ke langit bersama jutaan impian yang ingin dia raih bersama Andre. Dee begitu mencintai Andre, rasanya Andre pun demikian cinta pada Dee. Tapi cinta yang diberikan Shakira telah mampu meluluhlantakkan perasaan yang telah mereka bina bersama selama 6 tahun.
“Mom, ijinkan Dee pergi.” Dee seolah memohon kepada mom untuk mengijinkannya pergi. Jika Mom tidak mengijinkan ke Canada, Dee akan pergi kemana pun yang Mom ijinkan. Asal tempat itu jauh dari sini, dimana kenangan akan Andre terus membayanginya, menyiksanya, dan menenggelamkannya dalam lautan airmata.
“Baiklah, jika itu memang dapat membuatmu lebih bahagia. Dan dapat memberikan suatu perubahan pada hatimu. Mom hanya ingin kamu melupakan apa yang terjadi, lupakan masa lalu dan raih masa depanmu.” Akhirnya Mom mengijinkan Dee pergi.
“Terima kasih, Mom. “Dee semakin mempererat pelukannya.
***


Tiga tahun kemudian.
Mom menjemput Dee di bandara.
“Dee, Mom kangen sekali sama kamu.” Mom memeluk Dee seerat mungkin.
“Dee juga, Mom.” Rasa haru menyelimuti Dee. Akhirnya Dee kembali ke Indonesia setelah tiga tahun mengasingkan diri.
Mom menyetir sendiri.
“Sejak kapan Mom memiliki mobil?” Tanya Dee. Rasanya aneh Mom menyetir. Biasanya Mom kemana-mana naik taksi.
“Sejak kamu pergi. Mom kesepian sekali di rumah, Dee. Kucing-kucingmu juga demikian. Karena itulah mereka semua minggat.” Ups, Dee jadi lupa pada tujuh ekor kucing yang ditinggalkannya pergi. Apa benar kucing-kucing itu minggat semua dari rumah gara-gara kesepian tanpa aku, dan Mom menyetir sendiri agar bisa jalan-jalan karena juga kesepian tanpa aku, tapi apakah Andre juga kesepian begitu ditinggal olehku? Dee bertanya-tanya dalam hati. Andre tak mungkin menyesali kepergiannya, bukankah dia telah memiliki Shakira yang cantik dan menawan.
“Kok melamun?” pertanyaan Mom membuyarkan lamunan Dee. Dee menggeleng pelan. Kenapa harus selalu ingat Andre, seharusnya Dee membenci Andre yang telah menendangnya dari impian cinta. Tapi untuk apa membenci Andre, kebencian takkan membawa Andre kembali padanya. Mom benar, Andre bukan jodoh yang baik untuknya. Kalau bukan karena Andre, Dee akan kehilangan kesempatan meraih S2 dan memperoleh karier yang sedemikian cemerlang sebagai seorang Arsitek. Ada hal buruk dan hal baik yang harus dia pikirkan untuk memutuskan apakah Dee harus membenci atau justru berterima kasih pada mantan tunangannya itu.
“Aku hanya mencoba mengingat lagi kenangan di sini.”
“Oh, forget it. You have a good future, honey. Lupakan masa lalu, Dee. O, ya Mom hampir lupa. Kemaren ada undangan pameran lukisan dari temanmu.” Ujar Mom sambil menyerahkan sebuah undangan berwarna pink. Temanku? Tapi siapa yang mengundangku? Pertanyaan itu berkecamuk di dada Dee. Bukankah tak ada seorang teman pun yang tahu kepulangannya hari ini.
“Siapa Mom?” Tanya Dee, Mom menggeleng pelan.
Tapi sudahlah siapa pun yang mengundang tak perlu diributkan, yang jelas Dee memang sudah rindu berat dengan lukisan-lukisan indah.
***


Dee menghirup wangi cat yang berasal dari lukisan yang di pajang di ruang pameran. Hati Dee begitu bahagia dapat memanjakan matanya melihat lukisan-lukisan itu.
“Dee..” sebuah suara laki-laki membuyarkan konsentrasinya.
“Ya..”Dee kaget saat melihat seorang laki-laki dengan wajah yang begitu berantakan. Seluruh wajah yang penuh dengan jahitan.
“Terima kasih, kamu mau datang ke pameran lukisan pertamaku.” Ujar laki-laki berwajah aneh itu. Dahi Dee mengkerut.
“Sama-sama, terima kasih juga telah mengundangku. Apakah kita pernah bertemu sebelumya?” Tanya Dee pada laki-laki yang asing di matanya. Laki-laki tertawa.
“Rupanya kamu benar-benar telah melupakanku ya? Tiga tahun kamu menghilang, Dee. Dan tiga tahun aku kesepian.” Dahi Dee kian mengkerut.
“Aku, Andre…”What! Jantung Dee nyaris copot, benarkah ini Andre? Andre yang menyakitinya tiga tahun lalu, Andre yang tampan. Apa yang terjadi dengannya?
“Andre, Dee. Masih kamu ingat? Oh, maaf, kamu mungkin takkan ingat. Wajahku sekarang sudah berubah, Dee. Kecelakaan itu mengambil semuanya dariku, uang, wajah, dan sebuah rasa sakit. Shakira telah meninggalkanku saat aku jatuh. Dia tak mau menerimaku dalam keadaan cacat dan miskin. Kamu tahu, Dee. Selama itu aku mulai menyadari bahwa aku telah menyakiti wanita sebaik kamu. Karena itulah aku terus mencarimu. Awalnya Mom tak mau memberitahukan kemana kamu pergi, namun setelah Mom tahu betapa aku menyesali dan ingin memperbaiki semua kesalahan ini, Mom akhirnya menyerah dan selalu menceritakan keadaan dirimu, Mom juga memberitahukan mengenai kepulanganmu kemarin. Aku minta maaf, Dee.” Panjang lebar Andre menjelaskan peristiwa yang membuatnya seperti ini. Airmata Dee bercucuran. Ah, Andre tega nian Shakira melakukan ini padamu.
“ Satu yang tidak hilang dalam diriku, Dee. Semangatku, aku selalu bersemangat untuk maju. Sampai akhirnya aku berhasil mengadakan pameran lukisan pertamaku ini. Semata karena aku ingin memperoleh impianku dan untuk memperbaiki seluruh kesalahanku padamu. Aku ingin bersamamu lagi, Dee. Berikan aku kesempatan. “ Andre memelas pada Dee. Batin Dee menjerit. Haruskah dia menerima dan memberi Andre kesempatan itu?
“Aku janji takkan pernah melukaimu lagi. Aku mencintaimu, Dee. Aku akan mengoperasi kembali wajahku dan menjadi Andremu yang dulu.” Butiran airmata Andre turun perlahan.
“Dre, Aku mencintaimu, dulu, hari ini, dan masa nanti. Tak peduli seperti apa kamu sekarang.” Dee memeluk Andre. Ya, Dre, karena cintalah aku memberi maaf sebelum kamu meminta maaf, karena cinta aku memberi kesempatan sebelum kamu meminta kesempatan itu, dan karena cinta aku menerimamu apa adanya. Desah Dee dalam bahagia.

Cerita Pendek

Kerbau dan Kambing Aesop
Seekor kerbau jantan berhasil lolos dari serangan seekor singa dengan cara memasuki sebuah gua dimana gua tersebut sering digunakan oleh kumpulan kambing sebagai tempat...
Anjing dan Bayangannya Aesop
Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati...
Dua Orang Pengembara dan Seekor Beruang Aesop
Dua orang berjalan mengembara bersama-sama melalui sebuah hutan yang lebat. Saat itu tiba-tiba seekor...
Si Pelit Aesop
Seorang yang sangat pelit mengubur emasnya secara diam-diam di tempat yang dirahasiakannya di tamannya. Setiap hari dia pergi ke tempat dimana dia mengubur emasnya, menggalinya dan menghitungnya...
Pemerah Susu dan Ember nya Aesop
Seorang wanita pemerah susu telah memerah susu dari beberapa ekor sapi dan berjalan pulang kembali dari peternakan, dengan seember susu yang...
Keledai dan Garam Muatannya Aesop
Seorang pedagang, menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai tersebut tanpa pernah mengalami satu pun kecelakaan, tetapi...
Dua Ekor Kambing Aesop
Dua ekor kambing berjalan dengan gagahnya dari arah yang berlawanan di sebuah pegunungan yang curam, saat itu secara kebetulan mereka secara bersamaan masing-masing tiba di tepi jurang yang...
Semut dan Belalang Aesop
Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan...
Burung Gagak dan Sebuah Kendi Aesop
Pada suatu musim yang sangat kering, dimana saat itu burung-burungpun sangat sulit mendapatkan sedikit air untuk diminum, seekor burung gagak menemukan...
Tujuh Burung Gagak Brothers Grimm
Dahulu, ada seorang laki-laki yang memiliki tujuh orang anak laki-laki, dan laki-laki tersebut belum memiliki anak perempuan yang lama diidam-idamkannya. Seriiring dengan berjalannya waktu, istrinya...

makalah IMP

I. Judul

Model Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Paramaecium caudatum
dengan Pemanfaatan Limbah Organik Kertas

II. Latar Belakang
Dalam hal materi belajar mengenai hewan bersel satu, siswa SMP khususnya kelas VII tidak mengalami kesulitan dalam mempelajari hewan bersel satu (Paramaecium caudatum)1. Namun siswa masih bertanya-tanya mengenai ukuran sebenarnya dari Paramaecium caudatum, baik dari segi morfologi, fisiologi hingga bagaimana hewan ini berinteraksi dengan lingkungan, misalnya bertahan hidup: berkembang biak, dimana hewan itu hidup dan bagaimana mendapatkan makanannya. Karena keterbatasan waktu, alat dan keterampilan siswa yang kurang mahir dalam menggunakan mikroskop, sehingga membuat guru kesulitan menggambarkan bentuk dan ukuran Paramaecium caudatum yang sebenarnya.
Selama ini siswa SMP hanya mengetahui bahwa ukuran dari Paramaecium caudatum sangat kecil dan tidak bisa dilihat hanya dengan mata. Maka dari itu perlu digunakan media dalam pembelajaran, secara etimologi media berasal dari bahasa latin yaitu medium2. Dapat juga diartikan alat perantara untuk memudahkan dan penyederhanaan penyampaian. Penyederhanaan3 masalah dalam pembelajaran tersebut yaitu memerlukan media sebagai perangkat pendukungnya sehingga mempengaruhi minat belajar dan prestasi. Dari uraian di atas, maka kelompok kami termotivasi untuk membuat inovasi media pembelajaran yang berupa “Model Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Paramaecium caudatum dengan Pemanfaatan Limbah Organik Kertas”.
III. Pembatasan Masalah
1. Subyek pembelajaran ini adalah siswa SMA kelas X.
2. Obyek pembelajaran ini adalah Model Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Paramaecium caudatum dengan Pemanfaatan Limbah Organik Kertas.
3. Parameter penelitian ini adalah tingkat kenyamanan, minat dan pemahaman proses pembelajaran.
____________________
1. Radiopoetro, ZOOLOGI, Erlangga, Jakarta pusat 1983, hal. 168-170
2. Sri Anitah, Modul Pendidikan dan Latihan profesi guru, MEDIA PEMBELAJARAN, Panitia Serifikasi Guru Rayon 13,Universitas Muhammadiyah surakarta, Surakarta, 2008. Hal 10
3. penyederhanaan disini adalah upaya meminmalisisr kesukaran, suatu perencanaan dikatakan baik apabila mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: rencana mempermudah sudah ditentukan sebelumnya, rencana bersifat luwes. Manajemen Pendidikan, M.U.P 2002
IV. Rumusan Masalah
1. Apa terdapat unsur motivasi dalam menggunakan inovasi media pembelajaran model Paramaecium caudatum dengan pemanfaatan limbah organik kertas ?
2. Apakah dapat menambah pemahaman materi pembelajaran siswa dalam memahami Paramaecium caudatum?

V. Tujuan
1. Siswa dapat memahami bentuk dan ukuran Paramaecium caudatum yang sebenarnya.
2. Memudahkan guru dalam menyampaikan materi hewan bersel satu.
3. Mempersingkat waktu pembelajaran, karena tidak perlu melakukan praktikum.

VI. Manfaat Media Pembelajaran
a. Mendapatkan inovasi media pembelajaran yang baru untuk memudahkan proses pembelajaran.
b. Dapat menjadikan siswa aktif di sekolah maupun di luar sekolah.
c. Dapat melatih kekreatifan siswa dan guru.
6. Metode:
a. Anggota
1) Ulfa Irawati A 420 080 088
2) Chirstiyana Niken L. A 420 080 089
3) Novia Budiyarsi A 420 080 090
4) Wareh Sukmawati A 420 080 091
5) Nico Syawala A 420 080 092
6) Bustanul Iman A 420 050 115
b. Rancangan
1. Alat
 1 buah ember
 1 buah gunting
 1 buah cutter
 2 buah kuas
 3 buah sendok
 Hitter
 1 buah wadah plastik
2. Bahan
 Papan triplek (1xm)
 1 buah sterofom (1x1m)
 Koran bekas
 1/5 kg tepung kanji
 1 buah cat kaleng
 Tali raffia
 6 buah balon panjang
 Kulit kacang
 Kertas HVS bekas
 Air secukupnya

3. Cara kerja
 Menyediakan triplek berukuran persegi dengan ukuran 1x1 m, setelah itu menyiapkan Koran bekas yang direndam selama 24 jam didalam ember yang sudah terisi air sambil kertas Koran di sobek-sobek atau dihancurkan sehingga menjadi ukuran-ukuran yang kecil.
 Setelah perendaman 24 jam, kertas Koran yang sudah menjadi bubur atau hancur lalu ditiriskan. Kemudian dilanjutkan dengan membuat lem dari tepung kanji yang berfungsi untuk melekatkan bubur Koran dengan sterofom. Setelah adonan jadi (campuran antara bubur Koran dan tepung kanji, dilanjutkan dengan pencetakan di atas sterofom. Setelah selesai dicetak kemudian dikeringkan ditempat panas untuk membuat media menjadi keras dan kertas Koran saling menempel.
 Setelah kering media yang dibuat di atas sterofom dipotong dan dipindahkan keatas triplek. Dan untuk merekatkan antara sterofom dan triplek menggunakan adonan tepung kanji.
 Ketika media siap, tahap terakhir adalah pemasangan organel-organelnya. Pada bagian tepi atau pinggir dari Paramaecium caudatum ditempeli dengan tali raffia yang berfungsi sebagai silia. Untuk vakuola makanan di gunakan sterofom bekas yang dibentuk bulat dan kemudian diwarnai. Untuk makronukleusnya digunakan kulit kacang tanah yang telah dibentuk sedemikian rupa. Sedangkan untuk vakuola kontraktilnya menggunakan balon-balon kecil yang panjang. Dan semuanya itu ditempel di atas permukaan Paramaecium caudatum dengan menggunakan adonan tepung kanji.
 Untuk melapisi bagian dari triplek digunakan kertas HVS yang sudah tidak terpakai.

c. Sketsa
1. Triplek/ papan sebagai alas Paramecium caudatum









2. Model




3. Silia


4. Balon sebagai vakuola kontraktil



5. Kulit kacang tanah sebagai makronukleus




Sketsa gambar








6. Anggaran
Perencanaan anggaran:
















d. Anggaran
Perencanaan anggaran:
 ½ kg tepung kanji Rp 4.000
 1 buah cat kaleng Rp 7.500
 6 buah balon panjang Rp 2.000
 1 m triplek Rp 15.000
 Tali raffia Rp 500
 1 kg Koran Rp 1.000
 1 buah sterofom Rp 8.500

Jumlah Rp 38.500

e. Jadwal Kerja
Hari/Tanggal Tempat Rancangan Keterangan
Rabu, 22 september 2010 SMP N 20 Surakarta Observasi ke sekolah.
Rabu, 29 september 2010 Kos wisma ari Diskusi hasil observasi.
Rabu, 13 oktober 2010 Taman selatan auditorium Diskusi proposal dan tema inovasi media pembelajaran.
Selasa, 19 oktober 2010 Hall C Diskusi pembuatan proposal
Rabu, 26 oktober 2010 Auditorium Diskusi proposal, perancangan pembuatan media pembelajaran
Jum’at, 29 oktober 2010 Laboratorium 1 Presentasi proposal
Kamis, 4 november 2010
Selatan Auditorium Perbaikan proposal, perancangan pembuatan media pembelajaran
Rabu, 24 november 2010 Di kos wisma ari Pembuatan media Paramaecium caudatum
Jum’at, 9 desember 2010 Kos matoa Penempelan media dengan triplek dan mengecat media
Senin, 13 desember 2010 Kos Matoa Penempelan organel-organel
Rabu, 15 desember 2010 kampus Pengumpulan media pembelajaran
Sabtu, 18 desember 2010 Hall C WORK SHOP


f. Deskripsi
Paramaecium memiliki suatu struktur pengambilan makanan khusus yang disebut lekukan mulut, yang bermuara di “mulut” sel (sitosom) silia yang melapisi lekukan mulut itu akan menarik air dan partikel makanan yang tersuspensi, yang sebagian besar adalah bakteri, menuju mulut dimana makanan itu dibungkus ke dalam vakuola makanan yang berfungsi sebagai kompartemen pencernaan miniatur3. Ciliata mempunyai mulut sel. Pada saat bergetar, rambut di sekitar mulut sel akan bergetar pula. Pada saat ini, terjadilah aliran keluar masuk air pada mulut sel. Air yang masuk dan keluar mulut sel banyak mengandung bakteri atau bahan organik atau bahan makanan lainnya yang tertambat atau terkumpul di dalam mulut sel. Makanan yang terkumpul akan masuk dalam sitofaring (kerongkongan sel) lalu masuk ke dalam vakuola makanan untuk dicerna dan diedarkan ke seluruh tubuhnya. Penyerapan sari makanan terjadi di dalam sitoplasma. Sisa makanan padat dikeluarkan melalui membran plasma, sedangkan sisa makanan berupa cairan dikeluarkan melalui vakuola berdenyut yang terletak di kedua ujungnya.
g. Klasifikasi

Kingdom : Protista
Phyllum : Protozoa
Classis : Ciliata (Ciliophora)
Ordo : Holotricha
Familia : Paraecidae
Genus : Paramaecium
Spesies : Paramaecum caudatum5


















________________
3.Campbell, N, Reece jane B, Mitchell Lawrence G, BIOLOGI, Erlangga, edisi kelima Jilid III. Jakarta, 2004 hal. 28
4. Harris,
5. Ibid. hal









VII. Kesimpulan dan Saran
a) Kesimpulan
Dari permasalahan yang dialami oleh guru dan siswa selama ini dalam pembelajaran makhluk bersel satu tanpa melakukan pengamatan langsung menggunakan mikroskop dan hanya sekedar membaca melalui buku, pasti akan sulit untuk memahaminya. Dengan adanya inovasi media pembelajaran berupa model Paramaecium caudatum yang terbuat dari bahan sandal jepit dan sterofom, diharapkan akan membantu siswa dalam memahami materi hewan bersel satu ini. Dan memudahkan kerja guru karena tidak perlu memikirkan mengadakan praktikum bagi siswa karena sudah ada alat bantu berupa model media.
b) Saran
Selama ini yang menjadi permasalahan dalam proses pembelajaran IPA khususnya biologi, adalah minimnya perlengkapan yang terdapat di laboratorium serta cara pengajaran yang membosankan dari guru. Sehingga untuk kedepannya diharapkan bagi guru-guru untuk dapat berfikir kreatif membuat inovasi media pembelajaran yang menyenangkan agar siswa menjadi senang dan selalu ingin tahu tentang ilmu biologi.

silabus

SILABUS

Sekolah : SMA NEGERI 3 SURAKARTA
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/ semester : X/1

Standar Kompetensi : 2. Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup khususnya Kingdom Protista.
Kompetensi dasar Materi pokok Kegiatan pembelajaran indikator penilaian Alokasi waktu (menit) Sumber/alat dan bahan
2.1. Menyajikan ciri-ciri umum Fillum dalam Kingdom Protista dan perannya bagi kehidupan.
Pengenalan contoh-contoh kelas yang termasuk dalam anggota Kingdom Protista.

Mengidentifikasi anggota dari kingdom Protista berdasarkan klasifikasinya






Menybutkan contoh daari anggota kingdom Protista, serta peranannya bagi kehidupan Studi pustaka,menggunakan dari berbagai sumber buku atau melalui internet




Diskusi kelompok, dari hasil studi pustaka. Kemudian di resum






Mempresentasikan hasil diskusi oleh masing-masing kelompok didepan kelas Menjelaskan ciri-ciri umum Protista berdasarkan klasifikasinya.


Menunjukkan ciri-ciri Protista mirip hewan berdasarkan pengamatan.

Mendeskripsikan contoh Protista mirip hewan melalui morfologi, fisiologi dan tempat hidupnya.
Tugas mandiri







Tugas kelompok









Tugas kelompok dan individu (keaktifan) 2x45 Penayangan slide








Buku penuntun biologi SMA untuk kelas X

Materi download (internet)








Materi presentasi (power point)
Dan OHP.

makalah men lab

1. Pengertian Laboratorium
 Dalam pengertian luas, suatu ruangan atau tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan atau penelitian. Ruangan yang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka, seperti kebun botani.
 Dalam pengertian sempit, ruang yang didalamnya terdapat sejumlah bahan-bahan dan alat-alat praktikum. Ruang cuma terbatas pada ruang tertutup.
2. Desain Laboratorium
Sebelum membangun laboratorium kita harus tahu dulu untuk apa dan untuk dipakai siapa laboratorium tersebut. Pada umumnya bentuk, ukuran, dan tata ruang suatu laboratorium didesain sedimikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan aktivitasnya. Umumnya laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam konteks belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasitas ruangan laboratorium dalam 1 kali percobaan akan mengganggu kenyamanan dan jalannya percobaan atau aktifitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa, dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2 dari keseluruhan luas laboratorium.
a. Jenis Laboratorium
Laboratorium dapat bermacam-macam jenisnya. Di sekolah menengah, biasanya hanya dikenal laboratorium fisika, laboratorium kimia dan laboratorium biologi. Di SLTP mungkin hanya ada laboratorium IPA. Sedangkan di perguruan tinggi lebih dikhususkan seperti dijurusan biologi, misalnya:laboratorium fisiologi, laboratorium mikrobiologi, laboratorium ekologi, laboratorium genetika dan lain-lain.
Tidak jarang, suatu ruang laboratorium difungsikan sekaligus sebagai ruangan untuk proses belajar mengajar IPA yang biasa disebut sebagai Science classroom-laboratory, kelebihan adalah karena bersifat multi guna.


b. Tata Letak Laboratorium
banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium. Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang.
Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain:
 Tidak terletak pada arah angin yang menuju bangunan lain atau permukiman, tujuannya untuk menghindari penyebaran gas-gas berbahaya.
 Bangunan laboratorium jangan terlalu dekat dengan bangunan lain, tujuannya untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan misalnya ledakan atau kebakaran.
 Bangunan laboratorium tidak berdekatan dengan sumber air, tujuanya agar bahan sisa praktikum yang membahayakan tidak mencemari sumber air tersebut.
 Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau, tujuannya untuk memudahkan dalam pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya seandainya terjadi kebakaran,supaya mobil pemadam kebakaran dapat menjangkau lokasi tersebut.
Ruang laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari:
 Ruang utama adalah ruang tempat para siswa dan mahasiswa melakukan praktikum, misalnya: ruang praktikum.
 Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dipakai praktikum untuk praktikan maupun guru. Ruang penyimpanan digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan-bahan kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat (jarang).
 Ruangan spesimen dan ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dan ruangan staf, yang tujuannya untuk keamanan berbagai peralatan laboratorium dan kenyamanan para pengguna laboratorium.
 Catatan:
1. Penyimpanan alat-alat di gudang tidak boleh disatukan dengan bahan kimia.
2. Penyimpanan alat-alat gelas tidak boleh disatukan dengan alat-alat dari logam.
3. Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Contoh apabila luas lantai untuk sebuah bangunan laboratorium 100 m2, 70-80 m2 digunakan untuk ruang utama tempat praktikum. Ruang penyimpananharus dapat ditempati lemari yang akan digunakanuntuk menyimpan alat-alat atau bahan










3. Peranan Laboratorium dalam Pembelajaran
Laboratorium memiliki peran sebagai tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Laboratorium juga berfungsi sebagai tempat display atau pameran. Contohnya kita dapat menyaksikan adanya sejumlah spesimen hewan atau tumbuhan yang sengaja dipampang untuk pembelajaran. Dalam hal ini laboratorium ternyata juga dapat berperan sebagai museum kecil.
4. Fasilitas Laboratorium
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakai laboratorium dalam melakuka aktivitasnya. Fasilitas tersebut dapat berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus.
• Fasilitas umum merupakan fasilitasyang dapat digunakan oleh semua pemakai laboratorium, contohnya:penerangan, ventilasi, air, bak cuci, aliran listrik, gas.
• Fasilitas khusus, contohnya: meja praktikan, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang timbangan, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran.
Catatan:
Penerangan, harus memiliki pengatur penerangan yang dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Sumber cahaya dapat berasal dari cahaya matahari atau dari listrik.
Ventilasi, laboratorium IPA membutuhkan ventilasi yang baik, disebabkan biologi sering menggunakan bahan-bahan mudah menguap. Ventilasi dan jendela tidak cukup, sehingga dibutuhkan alat perotasi udara seperti kipas penyedot yang berguna untuk membantu pergantian udara menjadi lebih baik.
Air, merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA terutama laboratorium biologi. Pasokan air harus cukup dan kualitasnya harus baik, kualitas yang kurang baik dapat mempercepat kerusakan alat-alat terutama yang terbuat dari logam. Harus diperhatikan pembuangan air sisa cucian yang mengandung bahan-bahanyang dapat merusak pipa. Pembuangan sisa asam atau basa kuat atau bahan korosif lainnya harus melalui pengenceran dahulu sebelum dibuang lewat pipa untuk menghindari kerusakan pipa.
Bak cuci, yang terbuat dari porcelain mudah ternoda apabila kena bahan-bahan kimia. Bak cuci harus dilengkapi dengan saringan untuk mencegah masuknya sisa-sisa praktikum yang berupa bahan padat.
Listrik, pada laboratorium biologi, listrik merupakan fasiliitas yang sangat penting. Besarnya daya yang terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium,terutama alat-alat yang membutuhkan daya besar seperti oven, autoclave. Tegangan listrik harus selalun dicek, tegangan yang tidak stabil dapat merusak alat-alat. Harus diperhatikan pula instalasi listrik, jangan didekatkan dengan aliran dan gas. Selain itu harus dilengkapi dengan pengaman yang mudah dijangkau
Mebelair, perlengkapan yang berupa mebelar harus diperhatikan kualitas dan ukurannya. Misalnya untuk meja perlu diperhatikan ketinggiannya. Umumnya meja siswa/ mahasiswa ukuran tinggi 70-75 cm. Meja guru/dosen harus lebih tinggi dari meja siswa, dengan tujuan dapat melihat sampai ke meja siswa paling belakang. Meja samping yang biasa dipakai untuk menyimpan alat-alat yang menetap umumnya terbuat dari cor beton. Lemari alat dan bahan hendaknya memiliki tahapan yang dapat diubah-ubah posisinya agar memudahkan dalam menata alat-alat yang bervariasi ukurannya.
5. Personal
Salah satu bagian dari pengelola lab adalah staf atau personal laboratorium. Staf atau personal laboratorium mempunyai tanggung jawab terhadap efektifitas dan efesiensi laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat dan bahan-bahan praktikum. Pada sekolah menengah, biasanya laboratorium dikelola oleh seorang penanggung jawab laboratorium dari seoarang guru IPA. Sedangkan di perguruan tinggi yang bertindak sebagai penanggung jawab laboratorium adalah kepala laboratorium yang diangkat oleh Ketua Jurusan. Tugas teknisi laboratorium membantu penyiapan bahan atau alat praktikum, pengecekan secara periodic, pemeliharaan dan penyimpanan alat dan bahan. Agar kinerja pengelola laboratorium berjalan baik, perlu disusun struktur organisasi laboratorium. Contoh struktur organisasi.










Tugas penanggung jawab laboratorium selain mengkoordinir berbagai aspek laboratorium, juga mengatur penjadwalan penggunaan laboratorium.
6. Anggaran
Anggaran merupakan proses yang meliputi perencanaan sistematik untuk suatu kegiatan yang menghemat uang. Untuk laboratorium sains anggaran harus sudah disiapkan dua atau tiga bulan sebelum tahun ajaran baru dimulai, sehingga cukup waktu untuk pertimbangan, pembatalan dan finalisasi pesanan-pesanan dan pengandaan alat.
Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran:
a) Cek semua persediaan alat atau bahan
b) Dengan bantuan guru senior dan asisten laboratorium, minta informasi mengenai:
 Barang habis tahunan
 Alat-alat yang mengalami kerusakan akut
 Alat-alat baru yang dibutuhkan pada tahun ajaran yang akan datang
 Alat atau bahan yang rusak atau hilang
c) Mencari informasi proyeksi penerimaan siswa pada tahun ajaran yang akan datang
d) Pengecekan fasilitas laboratorium mencakup suplai air, listrik, gas san lain-lain.
e) Mengecek harga-harga alat atau bahan pada saat ini dan memprediksi harga-harga tersebut pada tahun mendatang
f) Dari data diatas, kemudian dikonsultasikan pada guru-guru IPA. Secara umum daftar kebutuhan meliputi:
 Bahan habis
 Alat-alat gelas, plastic dan logam
 Specimen untuk biologi dan preparat mikro
g) Mendiskusikan hal-hal yang penting dan kritis untuk penyelesain kebutuhan alat atau bahan dengan melibatkan kepala sekolah dan guru senior.
7. Inventarisasi Alat dan Bahan
Untuk memudahkan pemeriksaan alat dan bahan laboratorium perlu dilakukan inventarisasi yang sistematik. Inventarisasi dapat dibuat dalam buku atau secara komputasi sebagai daftar induk. Hal-hal yang umum diperlukan pada inventarisasi mencakup:
 Kode alat atau bahan
 Nama alat atau bahan
 Spesifikasi alat atau bahan (merk, tipe, dan pabrik pembuat barang)
 Sumber pemberi alat atau tahun pengadaanya
 Tahun penggunaan
 Jumlah dan kuantitas
 Kondisi alat, baik atau rusak

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan:
1. Laboratorium merupakan suatu ruangan atau tempat yang diperlukan untuk melakukan suatu percobaan dan pembelajaran.
2. Karena peranannya yang sangat penting, maka perlu pengelolaan laboratorium yang berupa:
 Desain laboratorium, yang meliputi:
• Jenis laboratorium
• Tata letak laboratorium
 Peranan laboratorium dalam pembelajaran
 Fasilitas laboratorium meliputi:
• Penerangan
• Ventilasi
• Air
• Bak cuci
• Listrik
• mebelair
 Personal
 Anggaran
 Inventaris alat dan bahan
3. Dengan adanya pengelolaan laboratorium yang baik dapat membuat kenyamanan baik bagi praktikan maupun dosen atau guru dan pengelola laboratorium.

puisi cinta

Cinta yang Tak Pernah Kau Anggap

Semua telah aku berikan untukmu,aku bertahan dalam satu cinta yang
hanya untukmu,apa pun yang kau pinta dari aku telah aku lakukan,tapi
kenapa kau tak pernah bisa merasakan cintaku ini,kau selalu acuhkan
ku,biarkan aku...



Setia Dalam Satu Cinta

Aku merasakan kebahagiaan saat pertama kali kau datang di
hidupku,menjalin sebuah kisah cinta yang indah saat bersamamu,kau
berikan semua apa yang selama ini aku cari di dunia ini...

Posted in: cinta sejati.

Kau begitu berarti di dalam hidupku,ku bisa tertawa bahagia saat kau
ada di sampingku,dan saat aku jauh dari ku hanya rindulah yang selalu
hadir di hatiku...

Minggu, 09 Januari 2011

makalah metabolisme lipid

METABOLISM LIPID

Lipid metabolism can be defined as the processes that involve the creation and degradation of lipids. The types of lipids involved include bile salts, cholesterols, eicosanoids, glycolipids, ketone bodies, fatty acids, phospholipids, sphingolipids, steroids, triacylglycerols etc. The major aspects of lipid metabolism are involved with Fatty Acid Oxidation to produce energy or the synthesis of lipids which is called Lipogenesis. Lipid metabolism is closely connected to the metabolism of carbohydrates which may be converted to fats. The metabolism of both is upset by diabetes mellitus.
The first and the basic step in lipid metabolism is the hydrolysis of thelipid in the cytoplasm to produce glycerol and fatty acids. Since glycerol is a three carbon alcohol, it is metabolized quite readily into an intermediate in glycolysis, dihydroxyacetone phosphate. The last reaction is readily reversible if glycerol is needed for the synthesis of a lipid. The hydroxyacetone, obtained from glycerol is metabolized into one of two possible compounds. Dihydroxyacetone may be converted into pyruvic acid through the glycolysis pathway to make energy. In addition, the dihydroxyacetone may also be used in gluconeogenesis to make glucose-6-phosphate for glucose to the blood or glycogen depending upon what is required at that time. Fatty acids are synthesized from carbohydrates and occasionally from proteins. Actually, the carbohydrates and proteins have first been catabolized into Acetyl CoA. Depending upon the energy requirements, the acetyl CoA enters the citric acid cycle or is used to synthesize fatty acids in a process known as Lipogenesis.
Lipid metabolism is nothing but a series of chemichal reaction, process responsible for the synthesis and breakdown of glycerides, sterols and phospholipids. Lipids are mostly comprised of oxygen, hydrogen and carbon. Glycerides are available in the form of fat which is stored as a fuel purpose, and the remaining two forms sterols and phospholipids where found as cholesterol. Glycerides exist in two forms, chylomicrons and lipoproteins for the purpose of yielding energy when consumed by the cell. Before consuming the glycerides, it must be hydrolyzed as it cannot be taken directly by the tissues.
By the use of carbohydrates, fat cells (adiposities), amino acids and diet, we can obtain fatty acids. These fatty acids are supplied through the body by the blood stream in the form of chylomicrons which are the easiest form to transform energy to the required cells.
Lipolysis, ketosis, lipogenesis and betaoxidation are the metabolic pathways of lipid metabolism. Beta oxidation and Lipolysis were carried in the cell mitochondria for the removal of two carbons in the form of acetyl CoA from fatty acid cycle, and later enters into the citric acid cycle to produce energy packets (Adenosine triphosphate), water and co2. These are the output products of Lipolysis and beta oxidation metabolic pathways.
If the rate of change of ketones formation by the liver is in high rate due to prolonged starvation, then this ketosis metabolic pathway occurs. This process also occurs when large amount of fat foods are consumed with less carbohydrates content.
The metabolic pathway of lipogenesis occurs in the cytosol of cell membrane. Lipogenesis causes Triglyceride (basic form of glycerides) to synthesize in liver, intestinal mucosa and muscle tissues as these are the main sites for the occurrence of this process. The production of fatty acids is done from hydrolysis of some fats, oxidation of amino acids, glucose and also from the synthesis of acetyl CoA.
Lipid is the only nutrient that contains hydrogen which plays the key role for the formation of glycerides, sterols and phospholipids. Lipids are the organic compounds of fatty acids, glycerolipids, glycerophospholipids, sterol lipids, prenol lipids, saccharolipids and polyketides which are the essential nutrients in building the muscle tissue and organs. Glycerolipids are very essential for building the cell structures. If the presences of glycerolipids are in excess state then it was converted into fat and later used for energy metabolism.
The body exposes to prolonged starvation or illness due to the breakdown of lipids by the inadequate supply of energy .Brain tissues uses the preference of liver for utilizing the organic compounds of lipids in it. Liver cells and kidney cells are the only two organs to contain the lipogenesis pathway which are used for the conversion of this organic compound into fats.
Lipid catabolism is the process of breaking down the lipid groups (glycerides, sterols and phospholipids) into smaller units for the easy transfer of energy through blood to the cells. Lipid catabolism is also referred to as digestion process of nutrients. Carbon dioxide, water and ATP are the final products of lipid catabolism.
lipid Anabolism is the process of grouping the smaller lipid groups into larger molecules for building up the organs and muscle tissues.
Lipid metabolism disorder causes severe damage to the major organs due to accumulation of excess fatty acids in cells and tissues of brain, liver, nervous system, sple spleen and bone marrow. Neurological complications, pains in arms and legs, eye paralysis and muscle tone disease are caused due to the disorder of lipid metabolism.
Neurological complications, pains in arms and legs, eye paralysis and muscle tone disease are caused due to the disorder of lipid metabolism.
The metabolism of dietary fatty acids in human has been measured so far using human blood cells and stable-isotope labeled fatty acids, however, no direct data was available for human peripheral tissues and other major organs. To realize the role of dietary fatty acids in human health and diseases, it would be eager to develop convenient and suitable method to monitor fatty acid metabolism in human.
We have developed the measurement system in situ for human lip surface lipids using the Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) – attenuated total reflection (ATR) detection system with special adaptor to monitor metabolic changes of lipids in human body. As human lip surface lipids may not be much affected by skin sebum constituents and may be affected directly by the lipid constituents of diet, we could detect changes of FTIR-ATR spectra, especially at 3005~3015 cm-1, of lip surface polyunsaturated fatty acids in a duration time-dependent manner after intake of the docosahexaenoic acid (DHA)-containing triglyceride diet. The ingested DHA appeared on the lip surface and was detected by FTIR-ATR directly and non-invasively. It was found that the metabolic rates of DHA for male volunteer subjects with age 60s were much lower than those with age 20s. Lipid hydroperoxides were found in lip lipids which were extracted from the lip surface using a mixture of ethanol/ethylpropionate/iso-octane solvents, and were the highest in the content just before noon. The changes of lipid hydroperoxides were detected also in situ with FTIR-ATR at 968 cm-1.
The measurements of lip surface lipids with FTIR-ATR technique may advance the investigation of human lipid metabolism in situ non-invasively. TIR-ATR (Fourier-transform infrared spectroscopy with attenuated total reflection) technique is an established measurement system for analysis of chemical and biological materials and many applications have been developed. About 20 years ago this FTIR technique was applied to the microscopy for development of micro-spectroscopy and imaging of chemical and biomedical materials, as this technique could be used for many kinds of materials in solid or liquid non-destructively. However, this FTIR measurement in millimeter scale, which may be especially important for analysis of macroscopic human body, has not been improved much so far. Although many important data have been accumulated concerning to the measurement of chemical and pathophysiological changes of human tissues and biomolecules with FTIR, the development of FTIR instrument for application to human body and tissues in vivo has not been advanced. In order to diagnose human body, especially the surface of skin or tissues non-invasively and easily, FTIR technique has a significant potential and it may be applied to detect important biomolecules, even though they are mixed in biological tissues and the depth profile in the skin may not be obtained. It could be used sophisticated statistical methods, such as partial least squares regression or other chemometrics for analysis of components in complex mixtures. This FTIR method thus may be used, if it is available for all people, for chemical diagnosis of human body as such that the hand-held blood pressure measurement instrument was used for physical diagnosis of human vessels for all people at home.
FTIR-ATR technique may have several merits to measure changes of biomolecules on the surface of human body or tissues when comparing with laser Raman micro-spectroscopy. The latter laser Raman method may employ near-infrared laser and large hardware including photomultiplier, and the illumination of laser light on human skin, especially face skin, may be largely restricted. On the other hand, FTIR-ATR may be applicable to human body without risk. The application of FTIR-ATR to human skin (stratum corneum) was reported. Recently a handy type of FTIR-ATR system was developed and this type would be applicable to investigation of human body easily if the target surface site to be measured could be correlated with the change of body conditions and analysis software was suitably used.
We focus now on the lipid metabolism of human body, and if we could develop FTIR-ATR system for measurement of lipid metabolism of human body non-invasively, this would greatly contribute to the advancement of management of people's health. However, the lipids on the usual skin surface may be mainly originated from sebum, and the sebum lipids may not reflect immediate changes of human body lipids. Normally the ingested lipids with foods were digested and adsorbed through intestine to blood and to liver, and resorbed through vessels to peripheral tissues, including skin tissues. It may be essential to find out sites of human body, especially skin tissues, where the lipid and fatty acid changes of blood were reflected nearly immediately, to measure non-invasively with FTIR-ATR.
We found, as shown in this paper, that the change of human lip surface lipid compositions reflected well that of ingested lipids, and the changes of lipids and fatty acids were really detected with FTIR-ATR in situ. This paper is the first to demonstrate that the measurement of lip surface lipids with FTIR-ATR non-invasively could show the actual metabolic rate of fatty acid from the intake of food to the appearance in the peripheral tissue.
Fatty acids are an important source of energy and adenosine triphosphate (ATP} for many cellular organisms. Excess fatty acids, glucose, and other nutrients can be stored efficiently as fat. Triglycerides yield more than twice as much energy for the same mass as do carbohydrates or proteins. All cell membranes are built up of phospholipids, each of which contains two fatty acids. Fatty acids are also used for protein modification. The metabolism of fatty acids, therefore, consists of catabolic processes that generate energy and primary metabolites from fatty acids, and anabolic processes that create biologically important molecules from fatty acids and other dietary carbon sources.
A. Digestion and transport
Fatty acids are usually ingested as triglycerides, which cannot be absorbed by the intestine. They are broken down into free fatty acids and monoglycerides by pancreatic lipase, which forms a 1:1 complex with a protein called colipase, which is necessary for its activity. The activated complex can work only at a water-fat interface. Therefore, it is essential that fatty acids (FA) be emulsified by bile salts for optimal activity of these enzymes. People having had their gallbladder removed due to gall stones have, as a consequence, great difficulty digesting fats.
The digestion products of triglycerides are absorbed primarily as free fatty acids and 2-monoglycerides, but a small fraction are absorbed as free glycerol and as diglycerides. Once across the intestinal barrier, they are reformed into triglycerides and packaged into chylomicrons or liposomes, which are released into the lacteals, the capillaries of the lymph system and then into the blood. Eventually, they bind to the membranes of hepatocytes, adipocytes or muscle fibers, where they are either stored or oxidized for energy. The liver acts as a major organ for fatty acid treatment, processing chylomicron remnants and liposomes into the various lipoprotein forms, in particular VLDL and LDL. Fatty acids synthesized by the liver are converted to triglyceride and transported to the blood as VLDL. In peripheral tissues, lipoprotein lipase digests part of the VLDL into LDL and free fatty acids, which are taken up for metabolism.
This is done by the removal of the triglycerides contained in the VLDL. What is left of the VLDL absorbs cholesterol from other circulating lipoproteins, becoming LDLs. LDL is absorbed via LDL receptors. This provides a mechanism for absorption of LDL into the cell, and for its conversion into free fatty acids, cholesterol, and other components of LDL. The liver controls the concentration of cholesterol in the blood by removing LDL. Another type of lipoprotein known as high-density lipoprotein, or HDL collects cholesterol, glycerol and fatty acids from the blood and transports them to the liver. In summary:
1. Chylomicrons carry diet-derived lipids to body cells
2. VLDLs carry lipids synthesized by the liver to body cells
3. LDLs carry cholesterol around the body
4. HDLs carry cholesterol from the body back to the liver for breakdown and excret
When blood sugar is low, glucagon signals the adipocytes to activate hormone-sensitive lipase, and to convert triglycerides into free fatty acids. These have very low solubility in the blood, typically about 1 μM. However, the most abundant protein in blood, serum albumin, binds free fatty acids, increasing their effective solubility to ~ 1 mM. Thus, serum albumin transports fatty acids to organs such as muscle and liver for oxidation when blood sugar is low.
B. Transport and oxidation
The neutral lipids stored in adipocytes (and in steroid synthesizing cells of the adrenal cortex , ovary, and testes) in the form of lipid droplets, with a core of sterol esters and triacylglycerols surrounded by a monolayer of phospholipids are coated with Perilipin, a protein that acts as a protective coating from the body’s natural lipases, such as hormone-sensitive lipase,[1]. However, when a hormone such as epinepherine and glucagon are secreted in response to low levels of glucose, this triggers an intracellular secondary messenger cascade which phosphorylates hormone-sensitive lipase to break triglycerides into glycerol and free fatty acids for use in metabolism, a process called lipolysis.
The free fatty acids the move into the blood stream where they are bound by serum albumin and transported to the tissue needing fuel. Once the fatty acids reach the target tissue, they are released by serum albumin and cross into the cytosol. The enzymes used in fatty acid oxidation in animal cells are located in the mitochondrial matrix (as was demonstrated by Eugene P. Kennedy and Albert Lehninger in 1948). Free fatty acid chains of more than 12 carbons require the help of membrane transporters to cross into the membrane into the mitochondria, where they undergo Fatty acid degredation.
Fatty acid degradation is the process in which fatty acids are broken down, resulting in release of energy. It includes three major steps:
• Activation and ransport into the mitochondria
• β-Oxidation
• Electron transport chain
Fatty acids are transported across the outer mitochondrial membrane by carnitine-palmitoyl transferase I (CPT-I), and then couriered across the inner mitochondrial membrane by carnitine. Once inside the mitochondrial matrix, fatty acyl-carnitine reacts with coenzyme A to release the fatty acid and produce acetyl-CoA. CPT-I is believed to be the rate limiting step in fatty acid oxidation.
Once inside the mitochondrial matrix, fatty acids undergo β-oxidation. During this process, two-carbon molecules acetyl-CoA are repeatedly cleaved from the fatty acid. Acetyl-CoA can then enter the TCA cycle, which produces NADH and FADH2. NADH and FADH2 are subsequently used in the electron transport chain to produce ATP, the energy currency of the cell.
Besides β-oxidation, other oxidative pathways are sometimes employed. α-Oxidation is used for branched fatty acids that cannot directly undergo β-oxidation. The smooth ER of the liver can perform ω-oxidation, which is primarily for detoxification but can become much more prevalent in cases of defective β-oxidation. Fatty acids with very long chains (20 or more carbons) are first broken down to a manageable size in peroxisomes.


C. Regulation and control
It has long been held that hormone-sensitive lipase (HSL) is the enzyme that hydrolyses triacylglycerides to free fatty acids from fats (lipolysis). However, more recently it has been shown that at most HSL converts triacylglycerides to monoglycerides and free fatty acids. Monoglycerides are hydrolyzed by monoglyceride lipase; adipose triglyceride lipase may have a special role in converting triacylglycerides to diacylglycerides, while diacylglycerides are the best substrate for HSL.[3]. HSL is regulated by the hormones insulin, glucagon, norepinephrine, and epinephrine.
Glucagon is associated with low blood glucose, and epinephrine is associated with increased metabolic demands. In both situations, energy is needed, and the oxidation of fatty acids is increased to meet that need. Glucagon, norepinephrine, and epinephrine bind to G protein-coupled receptors that activate adenylate cyclase to produce cyclic AMP. As a consequence, cAMP activates protein kinase A, which phosphorylates (and activates) hormone-sensitive lipase.
When blood glucose is high, lipolysis is inhibited by insulin. Insulin activates protein phosphatase 2A, which dephosphorylates HSL, thereby inhibiting its activity. Insulin also activates the enzyme phosphodiesterase, which breaks down cAMP and stops the re-phosphorylation effects of protein kinase A.
For the regulation and control of metabolic reactions involving fat synthesis, see lipogenesi